Keramik alumina adalah jenis bahan keramik tahan aus yang umum digunakan, dengan alumina kemurnian tinggi (AL2O3) sebagai komponen utama.Bahan ini memiliki sifat yang luar biasa seperti kekerasan yang sangat baik, ketahanan korosi yang kuat, kekuatan mekanik yang tinggi, dan ketahanan suhu tinggi, sehingga sering digunakan di lingkungan industri dengan persyaratan yang ketat pada ketahanan keausan,ketahanan korosi, dan resistensi tekanan.
Setelah keramik alumina dipasang di permukaan pipa, saluran air, hopper dan berbagai peralatan, umur layanan mereka dapat diperpanjang secara signifikan.Keramik aluminium juga sering digunakan dalam bidang produk elektronik karena sifat isolasi yang sangat baik.
Proses Produksi Keramik Alumina
Persiapan Bahan Baku
Al2O3 dengan kemurnian tinggiBubuk: Diekstraksi dari bauksit melalui proses Bayer atau kalsinasi.
Aditif Campuran:Bantuan sintering (misalnya, MgO, SiO2) ditambahkan untuk mengoptimalkan sintering.
Pengolahan bubuk:Penggilingan bola & pengeringan semprotan untuk mencapai ukuran partikel yang seragam (0,1-1μm).
Teknik Pembentukan
Pengemasan Kering: Bentuk sederhana (plak/ batang) di bawah tekanan 50-200 MPa.
Injeksi Cetakan: Bagian-bagian yang kompleks melalui injeksi campuran bubuk pengikat.
Penekan Isostatik: kepadatan seragam untuk komponen besar/berkinerja tinggi.
Sintering
Suhu: 1500°C-1800°C (lebih tinggi untuk Al2O3 yang lebih murni).
Atmosfir: Udara atau gas inert (misalnya nitrogen).
Penumpukan: Porositas berkurang menjadi < 5% untuk kekuatan tinggi.
Pengolahan Belakang
Pengolahan Berlian: Memotong, mengebor, menggiling dengan alat berlian/CBN.
Pengolahan Laser: Micro-lubang & pola rumit.
Pengolahan Permukaan: Polishing, metallization (lapisan Ni/Au).
Kontrol Kualitas
Uji Fisik: Kekerasan (Vickers), kepadatan (Archimedes), kekuatan lentur.
Mikrostruktur: Analisis SEM untuk ukuran butir dan porositas.
Uji Fungsi: Ketahanan isolasi, ketahanan korosi, stabilitas termal.
Penggunaan utama